Selasa, 13 Juni 2017

Arab Saudi Ganti Kalender Hijriah dengan Kalender Masehi

SAUDI—Pemerintah Arab Saudi mengganti kalender Hijriah yang berdasarkan
perputaran bulan menjadi kalender Gregorian atau perputaran matahari
atau Masehi.
Pemberlakuan kalender Gregorian atau kalender Masehi di Saudi dimulai hari Sabtu, 1 Oktober 2016.
Pergantian
kalender ini dilakukan sebagai terobosan untuk menyesuaikan waktu
dengan para pengimpor minyak dari Arab Saudi. Negara penghasil minyak
ini sedang dilanda krisis keuangan yang parah sepanjang sejarah negara
itu. Dengan demikian, Arab Saudi melakukan berbagai cara untuk melakukan
penghematan sekaligus pemasukan.
Kerajaan Arab Saudi memberlakukan
kalender Hijriah sejak 1932. Kalender Hijriah lebih pendek waktunya
sebelas hari dibandingkan kalender Gregorian yang memiliki 365 hari
dalam setahun.
Sebenarnya, dengan menggunakan kalender Hijriah, Arab
Saudi dapat menghemat biaya, misalnya gaji pegawai negerinya. Karena
itu, pergantian kalender ini dipertanyakan para netizen melalui media
sosial.
“Saudi mengganti kalender Hijriah ke kalender Gregorian yang
menambah biaya sebelas hari membayar bagi pekerjanya setiap tahun.
Pegawai negeri kehilangan sebelas hari dari gajinya setelah pergantian
kalender,” cuit Sultan Al Qassemi, pemilik akun Twitter, seperti dikutip
dari Deutsch Welle.
Pergantian kalender merupakan satu dari rangkaian kebijakan Arab Saudi untuk memangkas biaya demi penghematan.
Sebelumnya,
Raja Salman memerintahkan pemotongan 20 persen gaji pegawai negeri dan
15 persen tunjangan bagi anggota Dewan Penasihat Shura Kerajaan. Juga,
penundaan pemberian bonus kepada pegawai pemerintah. Arab Saudi pun
menaikkan biaya visa masuk kepada warga asing.
Ini semua bagian dari
reformasi ekonomi yang dilakukan Kerajaan Arab Saudi setelah produsen
minyak terbesar di dunia ini mengalami penurunan pendapatan sejak harga
minyak terus melorot sejak 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar